Jumat, 07 Juli 2017

Little Photon:Journey to The Edge of Universe (Part 2)

Bagian 2: Journey Begin


Masih di lokasi yang sama di dalam inti matahari.

"Mari kita mulai perjalanan kita, adikku", berkata photon kepada neutrino. 

"Ya Kak.", jawab neutrino. "Kapanpun engkau siap", lanjutnya.

"Apakah engkau punya semacam petunjuk yang dapat kita gunakan untuk memulai perjalanan kita?", tanya photon.

"Tidak kak. informasi yang kami punya sama dengan informasi yang engkau punya.", neutrino merespon datar. "Mungkin sebaiknya kita mengamati kondisi sekitar dahulu, lalu memulai perjalanan kita ke arah yang dilalui paling banyak partikel".

Photon mengamati sekeliling. Dia melihat begitu banyak partikel-partikel berseliweran di hadapannya. Proton, elektron, helium, deuterium, photon berbagai frekuensi, semua membaur, bergerak secara bebas ke berbagai arah. Tidak terlihat adanya satu arah tertentu yang dilalui lebih banyak partikel dibandingkan arah yang lain.

"Aku tidak dapat menentukan satu arah dominan yang dilalui para partikel. Semua arah sama saja, tidak ada perbedaan.", ucap photon. "Mengamati lingkungan tidak banyak membantu kita", lanjutnya.

"Begitukah wahai kakak? kalau menurut kami justru hasil pengamatan mu memberikan kita informasi penting terkait perjalanan kita. Semua arah sama saja, jadi arah manapun yang kita pilih sebagai arah keberangkatan kita tidak akan menjadi masalah", tukas neutrino mantap.

"ya tentu saja. Kalian benar wahai adikku", photon menjadi lebih tenang setelah mendengar perkataan neutrino. 

"Baiklah, telah aku putuskan. Mari kita pilih arah yang berlawanan dengan arah kepergian partikeltua kita sebagai arah awal perjalanan kita. kalian setuju wahai neutrino adikku?"

"Ya kakak. Kami setuju dengan usulmu."

"Bagus. Dengan demikian telah diputuskan. Mari kita mulai perjalanan kita sekarang." Photon mengarahkan dirinya ke arah yang disepakati. "Sebagai kakak, aku akan berjalan di depan, dan kalian mengikutiku di belakang. Kita mulai secara lambat dulu saja sambil mengamati keadaan sekitar. Barangkali kita dapat memperoleh informasi tambahan".

"Ya kakak, kami di belakangmu.", respon neutrino mantap. 

"Baiklah. BERANGKAT..!!!!" 

Photon pun memulai perjalanannya.

"Oh ya, aku ingin menyampaikan pada kalian terkait... huuhhh??? neutrino adikku? kalian di mana???" 

Hanya sesaat setelah perjalanan dimulai, photon telah terpisah dari kedua adiknya.

Photon tidak menyadari bahwa dirinya merupakan partikel tercepat di alam semesta, dan dirinya tidak dapat mengurangi kecepatan gerak. Hanya perlu sesaat baginya untuk pergi jauh meninggalkan kedua neutrino, adiknya.

"TIIDAAAKKKKKK...!!!!!!!!!!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar