Senin, 24 Juli 2017

Little Photon: Journey to The Edge of Universe (Part 10)

Part 10: Gamma

Pesta penyambutan anggota grup Photon yang baru masih berlangsung.  Kini para anggota baru telah memiliki identitas baru, termasuk photon yang kini beridentitas Gamma-1. Photon pun senang sekaligus bingung. Senang karena memiliki identitas baru sekaligus teman-teman baru. Bingung karena tidak mengerti apa itu Gamma, Ultraungu, dan lain-lain.

"Hai Gamma-1, selamat bergabung dengan grup ini. Karena kau satu-satunya photon bertipe Gamma dalam grup, tidak masalah kan jika aku memanggilmu dengan sebutan Gamma saja? untuk menyingkat sebutan", salah satu photon menyapa Gamma-1.

"Oh, hai. Ya tentu saja boleh, tidak masalah bagiku", balas Gamma. "Dan engkau, boleh aku tahu siapa identitasmu?", Gamma balik bertanya.

"Aku adalah IR-255. Ya kau boleh memanggilku dengan sebutan IR. Tapi hanya boleh jika hanya ada kau dan aku saja. Tidak sepertimu, aku bukanlah satu-satunya photon berjenis IR di grup ini.", balas IR-255.

"Baiklah senior IR, aku paham", jawab Gamma.

"Boleh aku bertanya, ada berapa tipe photon di grup ini?", Gamma lanjut bertanya.

"Wah ada banyak. Tidak mungkin aku sebutkan satu-satu", jawab IR-255. "Namun dari sekian banyak tipe photon, semuanya terbagi ke dalam lima golongan utama yaitu Radio, IR, Visual, Ultraungu, dan X-Gamma.". 

"Masing-masing kelompok utama terbagi menjadi beberapa tipe. Misalnya aku bertipe IR, aku termasuk golongan utama IR. Termasuk ke dalam kelompok utama IR adalah photon tipe IR, L-IR, H_IR, V-IR, dan R_IR.", tambah IR-255.

"Wow keren. Bagaimana denganku? berarti aku termasuk ke dalam kelompok utama X-Gamma?", tanya Gamma bersemangat.

"Ya benar sekali. Kau masuk ke dalam kelompok utama X-Gamma", jawab IR-255.

"Bagaimana cara Ketua Umum membedakan tipe photon?", tanya Gamma lagi.

"Hooo, pertanyaan itu hanya dapat dijawab oleh Ketua Umum. Maaf", jawab IR-255.

"Begitu, ya tidak apa-apa IR-255".

"Apa kau menikmati pesta ini?", tanya IR-255.

 "Sejujurnya aku masih sedikit gugup. Tidak ada yang aku kenal di sini.", jawab Gamma.

"Hahaha, tenang saja, santai. Nikmati pestanya, ini diadakan untuk menyambut kedatangan kalian. Kau dan empat anggota baru lainnya maksudku".  

"Ya akan aku coba untuk menikmati pesta ini", jawab Gamma.

Gamma pun mencoba menikmati pesta tersebut. Dia mendekati satu kerumunan photon.  Dilihatnya dua photon sedang berdansa ditengah kerumunan tersebut.

"Apa yang sedang mereka lakukan?", tanya Gamma.

"Mereka sedang melakukan tarian Interferensi", jawab salah satu photon di kerumunan tersebut.

"Wah keren", balas Gamma.

Tiba-tiba Ketua Umum menghampiri Gamma. Gamma pun terkejut.

"Tenanglah Gamma, aku hanya ingin berbincang-bincang denganmu", ujar Ketua Umum kepada Gamma.

"apa yang ingin engkau perbincangkan denganku wahai Ketua Umum?", tanya Gamma.

"Tidak ada yang serius", ucap Ketua Umum. "Kau adalah photon berjenis Gamma pertama yang bergabung dengan grup sejak grup ini didirikan. Dengan kehadiranmu di grup, rencana besarku akan segera dapat dilaksanakan, hohoho..", lanjut Ketua Umum.

"Rencana besar?", tanya Gamma penasaran.

"Ya. Tapi belum akan aku beri tahu detail rencanaku ini padamu. Akan tiba saatnya, yang jelas bukan sekarang", ucap Ketua Umum.

"Baiklah Ketua Umum", balas Gamma. "Boleh aku bertanya sesuatu padamu wahai Ketua Umum?, tanya Gamma lagi.

"Apa yang ingin kau tanyakan?", balas Ketua Umum.

"Bagaimana caramu menentukan tipe setiap photon di grup ini?"

"Hahaha....", Ketua Umum tertawa. "Kau ingin tahu bagaimana?", lanjut Ketua Umum.

"Iya Ketua Umum, aku ingin tahu", balas Gamma.

"Ada satu syarat yang harus kau penuhi terlebih dahulu", jawab Ketua Umum.

"Syarat apa wahai Ketua Umum?", tanya Gamma lagi.

"Syaratnya adalah, kau harus menjadi Ketua Umum", balas Ketua Umum.

Gamma ingin bertanya kembali, namun Ketua Umum lebih dulu berbicara. "Aku harus pergi sekarang. Ada suatu urusan yang harus kuselesaikan".

"Baiklah Ketua Umum. Semoga urusanmu terselesaikan dengan lancar", ucap Gamma.

"Ketua Umum meninggalkan ruangan..!!!", Ketua Umum pun berteriak, dilanjutkan dengan langsung pergi meninggalkan ruangan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar