Kamis, 20 Juli 2017

Little Photon: Journey to The Edge of Universe (Part 7)

Part 7: Penyambutan

Kurang lebih tiga hari telah berlalu, photon masih juga belum menemukan tempat yang dimaksud oleh Lithium.

“Di mana gerangan tempat yang dimaksud tuan Lithium, sudah cukup lama aku mencari tetapi masih belum bertemu juga”, gumam photon dalam hati. “Apakah tuan Lithium membohongiku? Tapi untuk apa, tidak ada motif. Lagipula beliau tidak terlihat sebagai partikel pembohong”.


Baru saja berkata begitu, tiba-tiba saja photon dikejutkan oleh segerombolan photon lain yang tiba-tiba saja muncul entah dari mana.

"Yeeyyy... anggota baru!!" teriak salah satu photon.

"Selamat datang, selamat bergabung dengan kami!!" teriak photon yang lain.

Photon tidak dapat memahami situasi yang dialaminya saat ini. Bingung sebingung-bingungnya. Begitu banyak pertanyaan yang tidak dapat dia temukan jawabannya sampai-sampai dia lupa apa yang menjadi pertanyaannya. Photon hanya bisa diam dalam kebingungan.

Melihat reaksi photon yang terdiam begitu, salah satu photon menghampirinya.

"Hahaha, kau pasti bingung. Itu wajar. Semua rekan-rekanmu ini dulunya juga begitu, penuh kebingungan, hahaha..." kata photon diiringi tawa lepas.

""Apa yang sedang terjadi sekarang ini? aku tidak memahami kelakuan kalian" photon akhirnya dapat berkata-kata lagi walaupun tetap masih dalam kebingungan.

"Tenang, ini semua adalah perayaan kehadiranmu sebagai anggota baru grup kami." Jawab photon.

"Hah? aku tidak merasa mendaftar untuk menjadi anggota grup kalian"  balas photon.

"Hahaha.. tidak photon kecil. Kau mendaftar, hanya saja kau tidak menyadarinya."

"Nanti akan aku jelaskan. Sekarang mari kita pulang ke markas besar dulu." Ucap photon sambil mengajak photon untuk mulai bergerak. "Tidak usah takut, kami rekanmu", lanjutnya.

"Baiklah." Photon pun mulai bergerak bersama grup photon yang mengagetkannya tadi.

"Sambil berjalan, aku akan bercerita sedikit tentang penyambutan tadi. Kami sudah mengikutimu secara diam-diam sejak tiga hari yang lalu, tidak lama setelah engkau memasuki daerah kami."

"Memasuki daerah kalian?" Photon penasaran.

"Ya. Kalau kau lihat grup yang menyambutmu tadi, semuanya adalah photon. Kami hanya menerima photon sebagai anggota karena kita semua memiliki misi yang sama. Kau tahu apa itu?"

"Aku ditugaskan oleh ayahku untuk menerangi alam semesta. apakah itu yang kau maksud?"

"Benar sekali. Kita semua adalah photon, partikel yang memiliki tugas mulia menerangi alam semesta." Jawab photon bersemangat. "Setiap photon memasuki daerah kami memiliki kesamaan. Mereka itu berusaha keluar dari matahari dan berusaha mencari petunjuk jalan. Kau kemari karena diberi petunjuk oleh Lithium kan? dia adalah partikel yang kami sewa untuk memberi petunjuk pada photon-photon terpilih".

"Jadi begitu rupanya."

"Benar. Lithium kami beri tugas untuk menyeleksi photon-photon yang memiliki tekad untuk melaksanakan misi. Namun tidak semua photon yang kemari memiliki tekad yang cukup kuat. Karena itu kami melakukan seleksi lanjutan dengan cara mengikuti photon-photon yang datang secara diam-diam selama 3 hari. Jika mereka tetap mencari keberadaan kami, maka kami akan menyambutnya seperti yang kami lakukan kepadamu. Akan tetapi jika dia berbalik arah dan keluar dari daerah kami, maka kami menganggapnya sebagai photon yang tidak cukup memiliki tekad."

"Jadiaku lolos seleksi kalian?" tanya photon.

"Benar sekali saudaraku, kau lolos secara memuaskan. Karena itu sekarang kau telah menjadi anggota grup kami walaupun belum resmi. Peresmian keanggotaanmu akan dilakukan di markas besar".

"Baiklah" jawab photon.

"Dengan menjadi anggota, kau berhak mendapat informasi terkait pelaksanaan misimu. Dan yang lebih menarik lagi, kau tidak akan sendirian dalam melaksanakan misimu."

"Benarkah?" photon tiba-tiba menjadi semangat. Sudah cukup lama aku melakukan perjalanan sendiri. Kedua adikku, neutrino, yang seharusnya menjadi teman perjalananku sudah terpisah dariku bahkan ketika kami baru memulai perjalanan."

"Hahaha.. kuberi tahu satu hal wahai photon saudaraku. Kita adalah partikel tercepat di alam semesta. Jika kau bepergian dengan partikel yang bukan photon, partikel tersebut tidak akan pernah bisa mengikutimu. Kau hanya dapat pergi dengan sesama photon.".

"Aku baru mengetahui hal ini".

"Masih banyak hal yang perlu kau pelajari, dan semua itu akan kau dapatkan di markas besar nanti."

"Baiklah, aku menjadi bersemangat", ucap photon.

Mereka pun melanjutkan perjalanannya menuju lokasi yang disebut markas besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar