Mengenai Saya
Jumat, 04 Agustus 2017
Kamis, 03 Agustus 2017
Rabu, 02 Agustus 2017
Senin, 31 Juli 2017
Little Photon: Journey to The Edge of Universe (Part 12)
Sabtu, 29 Juli 2017
Brainstorm: Mengukur Massa Inersia
Proses pengukuran adalah sebagai berikut. Pertama, pakan dijatuhkan dengan debit konstan. Selanjutnya pakan yang jatuh akan menumbuk load cell. Tumbukan berulang perlu dihindari, dengan demikian posisi load cell tidak boleh tegak lurus terhadap arah jatuh pakan. Memiringkan posisi load cell sebesar 450 akan memenuhi persyaratan yang diminta barusan, sekaligus memudahkan analisis tumbukan. Pergeseran load cell akibat tumbukan sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Tumbukan antara butiran pakan dengan load cell akan bersifat elastik sebagian. Tidak ada informasi koefisien restitusi tumbukan antara butiran pakan dengan load cell, dengan demikian analisis tumbukan untuk kasus elastik sempurna dan inelastiks sempurna perlu dilakukan untuk mendapatkan range impuls yang terbaca sensor. Load cell dengan kapasitas 1 kg seharusnya sudah lebih dari cukup. jika ternyata terlalu sensitif, ganti dengan load cell dengan kapasitas 5 kg.
Sistem pengukuran ini tidak dapat diterapkan pada feeder yang ada sekarang karena mekanisme transfer pakan yang sangat berbeda. sistem sekarang menggunakan penakar yang bersifat diskret, sementara sistem feeder dengan sensor pengukur massa inersia ini menggunakan penakar kontinu. Dari sisi material, energi, dan kerumitan desain, feeder yang menerapkan sistem pengukuran massa inersia akan lebih sederhana dibandingkan dengan sistem saat ini.
Ya cukup dulu untuk saat ini. Lanjut lagi nanti, atau besok, atau dua hari lagi, atau kapanpun saya pengen.
Jumat, 28 Juli 2017
Brainstorm: Mengukur Massa Gravitasi
Yah cukup segini dulu brainstorm sesi ini. Dilanjut lagi nanti dengan pembahasan sensor massa inersia.
Kamis, 27 Juli 2017
Brainstorming: Sensor Massa Pakan
Karena yang diperlukan adalah informasi total massa pakan yang diberikan, maka pengukuran yang perlu dilakukan adalah pengukuran massa. Metode yang digunakan dapat menggunakan metode langsung ataupun metode tidak langsung. Metode yang digunakan di feeder "eF" saat ini adalah metode tidak langsung. Untuk metode langsung, dapat menggunakan metode pengukuran massa inersia atau massa gravitasi. Pengukuran massa inersia memanfaatkan hukum Newton dan hukum kekekalan mometum, sedangkan pengukuran massa inersia memanfaatkan interaksi massa terukur dengan medan gravitasi matahari.
Tinjau pengukuran massa gravitasi dahulu. Dari sisi instrumentasi, pengukuran massa gravitasi lebih mudah dilakukan. Cukup menggunakan 3-4 buah load cell ditambah sedikit pemrograman mikrokontroller, dan selesai. Kendalanya adalah, massa total feeder mencapai lebih dari 60kg, sedangkan ketelitian yang diinginkan adalah dalam orde gram. Jadi agar pengukuran massa gravitasi dapat dilakukan, diperlukan load cell yang dapat menahan beban hingga katakanlah 70kgf atau sekitar 700 N, namun cukup teliti untuk dapat mendeteksi perubahan gaya berat sebesar 1 grf atau sekitar 10 mN. Maasalah selanjutnya adalah, ketika pakan yang jatuh dilontarkan ke kolah, benturan yang dihasilkan antara pakan dengan kipas pelontar akan mempengaruhi pembacaan load cell. Oleh sensor, efek benturan ini akan diterjemahkan sebagai penambahan (atau pengurangan) massa pakan yang dilontarkan. Karena pelontar terikat ke feeder, maka efek tumbukan ini perlu diperhitungkan, atau setidaknya perlu diuji apakah efeknya signifikan atau tidak.
Selanjutnya adalah pengukuran massa inersia. Dibandingkan pengukuran massa gravitasi, pengukuran massa inersia dari sisi instrumentasi lebih sederhana. Satu buah load cell sudah cukup untuk melakukan pengukuran. Load cell dapat dirancang agar hanya mengukur impuls akibat benturan antara pakan dengan sensor saja, tanpa perlu mengukur massa total feeder yang mencapai lebih dari 60 kg tadi. Dengan demikian penggunaan load cell berkapasitas kecil namun memiliki ketelitian tinggipun dapat dilakukan. Hanya saja, sebagai ganti simplisitas instrumen, definisi parameter terkait sensor harus didefinisikan dengan jelas. Parameter tersebut antara lain debit pakan jatuh, kecepatan pakan sesaat sebelum menumbuk load cell, sudut pantulan pakan, jarak titik tumbukan relatif terhadap titik tumpu sensor, massa jenis pakan serta massa total dan dimensi sensor, termasuk momen inersia sensor. Selain itu, getaran mesin pelontar berpotensi menganggu hasil bacaan sensor. Semakin besar momen inersia sensor, semakin besar efek getaran mesin pada sensor.
Yah cukup segini dulu lah brainstorming sesi ini. Akan dilanjutkan di sesi berikutnya.
Rabu, 26 Juli 2017
Little Photon: Journey to The Edge of Universe (Part 11)
Senin, 24 Juli 2017
Little Photon: Journey to The Edge of Universe (Part 10)
Gamma pun mencoba menikmati pesta tersebut. Dia mendekati satu kerumunan photon. Dilihatnya dua photon sedang berdansa ditengah kerumunan tersebut.
"Apa yang sedang mereka lakukan?", tanya Gamma.
"Mereka sedang melakukan tarian Interferensi", jawab salah satu photon di kerumunan tersebut.
"Wah keren", balas Gamma.
Tiba-tiba Ketua Umum menghampiri Gamma. Gamma pun terkejut.
"Tenanglah Gamma, aku hanya ingin berbincang-bincang denganmu", ujar Ketua Umum kepada Gamma.
"apa yang ingin engkau perbincangkan denganku wahai Ketua Umum?", tanya Gamma.
"Tidak ada yang serius", ucap Ketua Umum. "Kau adalah photon berjenis Gamma pertama yang bergabung dengan grup sejak grup ini didirikan. Dengan kehadiranmu di grup, rencana besarku akan segera dapat dilaksanakan, hohoho..", lanjut Ketua Umum.
"Rencana besar?", tanya Gamma penasaran.
"Ya. Tapi belum akan aku beri tahu detail rencanaku ini padamu. Akan tiba saatnya, yang jelas bukan sekarang", ucap Ketua Umum.
"Baiklah Ketua Umum", balas Gamma. "Boleh aku bertanya sesuatu padamu wahai Ketua Umum?, tanya Gamma lagi.
"Apa yang ingin kau tanyakan?", balas Ketua Umum.
"Bagaimana caramu menentukan tipe setiap photon di grup ini?"
"Hahaha....", Ketua Umum tertawa. "Kau ingin tahu bagaimana?", lanjut Ketua Umum.
"Iya Ketua Umum, aku ingin tahu", balas Gamma.
"Ada satu syarat yang harus kau penuhi terlebih dahulu", jawab Ketua Umum.
"Syarat apa wahai Ketua Umum?", tanya Gamma lagi.
"Syaratnya adalah, kau harus menjadi Ketua Umum", balas Ketua Umum.
Gamma ingin bertanya kembali, namun Ketua Umum lebih dulu berbicara. "Aku harus pergi sekarang. Ada suatu urusan yang harus kuselesaikan".
"Baiklah Ketua Umum. Semoga urusanmu terselesaikan dengan lancar", ucap Gamma.
"Ketua Umum meninggalkan ruangan..!!!", Ketua Umum pun berteriak, dilanjutkan dengan langsung pergi meninggalkan ruangan.
Minggu, 23 Juli 2017
Little Photon: Journey to The Edge of universe (Part 9)
Photon masih sedikit kikuk di tengah riuh pesta dalam markas tersebut. Nyaris tidak ada partikel yang dikenalnya. Dia memperhatikan sekeliling, dan mendapati bukan hanya dirinya saja yang terlihat kikuk. Setidaknya ada dua photon lain yang terlihat sama kikuknya dengan dia. Photon pun menghampiri salah satunya.
"Hai kawan. Engkau juga baru ya?", photon memulai pembicaraan.
"Ah, hai juga kawan. Ya aku baru di sini. Engkau juga baru?", balas photon tersebut.
"Iya aku juga baru. Tidak ada yang kukenal di sini."
"Sama aku juga tidak mengenal siapapun. Sebaiknya kita berkenalan. Aku photon."
"Hai photon, senang berkenalan denganmu. Aku photon.".
"Senang juga berkenalan denganmu, photon."
Tidak berselang lama terdengar suara ketua rombongan.
"Kepada seluruh anggota baru grup Photon, harap berkumpul ke tengah ruangan"
"Wah kita dipanggil", seru photon. "Ayo kita ke sana", lanjutnya.
Ternyata selain photon, terdapat 4 partikel photon lain yang menjadi anggota baru grup Photon. Mereka berlima telah berkumpul di tengah ruangan dikelilingi oleh photon-photon lain yang telah menjadi anggota grup.
Ketua Umum pun mulai bicara.
"Kalian berlima, berbarislah".
Mereka pun berbaris. Photon berada di posisi paling belakang.
"Aku akan memberikan identitas baru bagi kalian. Setelah aku memberikan identitas baru, kalian tidak lagi akan dipanggil sebagai photon saja. Kalian akan dipanggil sesuai dengan indentitas baru kalian", ucap Ketua Umum.
"Sebagai pembuka, aku akan memperkenalkan diri pada kalian. Aku adalah Ketua Umum ke -324 Grup Photon. Identitasku adalah Ultraungu-5. Aku telah menjadi Ketua Umum selama 9000 periode aktivitas inti matahari."
"Karena jabatanku sekarang adalah Ketua Umum Grup, maka kalian harus memanggilku dengan panggilan Ketua Umum. Tidak kurang, boleh lebih, misalkan Ketua Umum yang Bijaksana, hohohoho...".
"Kata 'hohoho' tidak termasuk. Itu tadi diriku tengah tertawa".
"Cukup perkenalan dariku. Aku akan mulai memberikan identitas resmi kalian".
"Untuk anggota baru pertama. Aku berikan identitas baru padamu. Identitasmu sekarang adalah Jingga-2866".
"Selamat bergabung Jingga-2866", para anggota grup bersorak senang.
"Anggota baru selanjutnya silahkan maju", ucap Ketua Umum. "Padamu, kuberikan identitas baru. Identitasmu adalah Biru-1133".
"Selamat bergabung Biru-1133", kembali anggota grup meneriakkan sambutan.
"Selanjutnya, silahkan maju".
Photon urutan 3 pun maju.
"Wah, rupanya kita mendapat anggota baru yang cukup spesial. Tidak banyak anggota Grup yang setipe denganmu", ucap Ketua Grup.
"Identitasmu yang baru adalah Ultraungu-7"
"Waahhh... Ultraungu baru!! Selamat bergabung" teriak para anggota photon.
"Selanjutnya engkau, silahkan maju".
"Ya-ya-ya, aku tahu siapa engkau. Baiklah, identitasmu yang baru adalah Nila-1788", ucap Ketua Umum.
"Selamat bergabung Nila-1788", pekik para anggota Grup.
"Dan engkau photon terakhir, silahkan maju."
Photon pun mendekat.
Ketua Umum memandang photon secara teliti, setelah beberapa saat tiba-tiba Ketua Umum terkejut.
"Akhirnya, setelah sekian lama, engkau muncul juga", Ketua Umum bersorak gembira.
"Wahai anggota grup Photon. Dengarlah perkataan ku ini. Hari yang ditunggu telah tiba. Akhirnya grup kita berhasil mengumpulkan seluruh jenis photon yang ada di inti matahari.", Ketua Umum berteriak lantang.
"Dengan bangga aku anugerahkan padamu indentitas yang baru. Mulai saat ini, seluruh partikel yang menjadi anggota grup Photon akan mengenalmu sebaga Gamma-1!!".
"Gamma???", teriak salah satu anggota photon.
"Akhirnya grup kita memiliki anggota berjenis Gamma!!", teriak photon lain.
"Yeeeyyyy....!!!!" Suara gemuruh pun muncul.
"Selamat bergabung Gamma-1!!".
Dan sejak saat itu, photon pun dikenal sebagai Gamma-1, photon berjenis gamma pertama yang bergabung dengan grup Photon.
Sabtu, 22 Juli 2017
Little Photon:Journey to The Edge of Universe (Part 8)
Akhirnya photon dan grup yang menyambutnya pun sampai ke pintu gerbang markas besar. Di sana ada dua penjaga.
"Kata kunci", salah satu penjaga berkata pada pimpinan rombongan.
Pimpinan rombongan lalu berjalan mendekati pintu.
"Eehhmmm...... Hululalala-hulalahuhulahula-halaulalalulalulalalala!!!!!!"
Selesai mengucapkan kata kunci, pimpinan rombongan menunggu. Tidak berapa lama kemudian terdengar respon dari dalam gerbang.
"Kata kunci salah. Silahkan ulangi. Tersisa dua kesempatan lagi".
"Apa? baiklah aku ulangi. Hululalala-hulalahuhulahula-halaulalalulalulalalala!!!!!!" ketua rombongan kembali mengucapkan kata kunci.
".................."
"Kata kunci salah. Silahkan ulangi. Tersisa satu kesempatan lagi", respon yang sama kembali diberikan.
"Hei, apa yang terjadi? kemarin aku masih bisa menggunakan kata kunci ini", ucap ketua rombongan kesal.
"Penjaga pun merespon: "Tadi sebelum kalian datang, sistem keamanan pintu gerbang mengalami kerusakan. Jadi oleh tim pemelihara aset pintu gerbang diprogram ulang. Mungkin saja kata kuncinya ikut terprogram ulang".
"Kenapa kalian tidak mengatakannya sejak awal padaku. Apa kata kunci yang baru?"
"Kami tidak tahu", jawab penjaga.
"Merepotkan saja", ketua rombongan kemudian terlihat mengambil sesuatu dari dalam tubuhnya. Setelah dikeluarkan, ternyata yang dia ambil adalah kunci. Dia pun menggunakan kunci tersebut untuk membuka pintu gerbang, dan berhasil.
"Sejak awal aku memang tidak begitu percaya sistem keamanan otomatis ini, jadi aku selalu membawa kunci darurat".
"Baiklah, silahkan masuk". Rombongan pun masuk, termasuk photon.
Sesuai namanya, markas besar tersebut sangat besar dan luas. Namun anehnya hampir tidak ada apapun selain gambar photon-photon yang berjejer rapi pada dinding bangunan.
"Mereka siapa?" tanya photon penasaran.
"Mereka adalah para photon yang sukses melaksanakan misi mereka dan kembali", jawab ketua rombongan.
"Wooowwww.... sebanyak ini?"
"Ya. Gambarmu juga akan terpasang jika kau berhasil melaksanakan misimu.".
Sampailah mereka di suatu ruangan besar.
"Tunggu di sini. Sebentar lagi Ketua grup akan hadir".
Photon sedikit gugup. Dia membayangkan Ketua grup sebagai partikel photon yang sangat besar, garang.
Tidak berselang lama, terdengar suara teriakan.
"Ketua Umum akan memasuki ruangaaaannnn.....!!!"
Begitu berhenti suara tersebut, terlihat satu partikel photon bergerak menuju mimbar yang dikhususkan untuk Ketua Umum. Setelah partikel tersebut sampai, partikel tersebut berteriak.
"Ketua Umum telah hadir di ruangaaaannnn...!!!".
Rupanya Ketua Umum sendiri yang melakukan teriakan.
Photon yang menyaksikan prosesi kedatangan Ketua Umum pun terheran-heran.
"Mengapa dia berteriak begitu?"
"Entahlah. Sejak aku bergabung dengan grup ini, Ketua Umum sudah seperti itu", jawab salah satu photon yang berada di samping photon. "Aku dengar rumor kalau dulu Ketua Umum pernah terperangkap dalam kotak di suatu planet, bumi kalau tidak salah ingat. Beliau terjebak cukup lama dalam kotak tersebut. Hampir setiap hari Beliau selalu mendengar kalimat 'Paduka Raja akan memasuki istana kerajaan', atau semacam itu. Karena begitu sering mendengar ucapan tadi, Beliau pun menjadi terpengaruh. Begitu yang kudengar". Lanjutnya.
"Ya benar. Rumor lain menyebutkan kalau kotak yang memerangkap Ketua Umum disebut televisi", sahut photon lain.
"Hei kalian, cukup bicaranya. Ketua Umum akan memulai pidato penyambutan", ucap Ketua Rombongan kepada photon dan rekan bicaranya.
Ketua Umum pun mulai berbicara.
"Tanpa banyak berbasa-basi, sebagai Ketua Umum Grup Photon, aku nyatakan selamat bergabung untuk para anggota yang baru. Dengan ini kalian dinyatakan sah tergabung ke dalam Grup photon ini. Kalian akan diberi nomor induk. Nomor induk ini akan menjadi identitas kalian."
"Demikian pengumuman dariku.Silahkan berpesta", lanjut Ketua Umum.
Suara riuh pun muncul. Pesta penyambutan anggota baru grup photon dimulai.
Kamis, 20 Juli 2017
Little Photon: Journey to The Edge of Universe (Part 7)
"Yeeyyy... anggota baru!!" teriak salah satu photon.
"Selamat datang, selamat bergabung dengan kami!!" teriak photon yang lain.
Photon tidak dapat memahami situasi yang dialaminya saat ini. Bingung sebingung-bingungnya. Begitu banyak pertanyaan yang tidak dapat dia temukan jawabannya sampai-sampai dia lupa apa yang menjadi pertanyaannya. Photon hanya bisa diam dalam kebingungan.
Melihat reaksi photon yang terdiam begitu, salah satu photon menghampirinya.
"Hahaha, kau pasti bingung. Itu wajar. Semua rekan-rekanmu ini dulunya juga begitu, penuh kebingungan, hahaha..." kata photon diiringi tawa lepas.
""Apa yang sedang terjadi sekarang ini? aku tidak memahami kelakuan kalian" photon akhirnya dapat berkata-kata lagi walaupun tetap masih dalam kebingungan.
"Tenang, ini semua adalah perayaan kehadiranmu sebagai anggota baru grup kami." Jawab photon.
"Hah? aku tidak merasa mendaftar untuk menjadi anggota grup kalian" balas photon.
"Hahaha.. tidak photon kecil. Kau mendaftar, hanya saja kau tidak menyadarinya."
"Nanti akan aku jelaskan. Sekarang mari kita pulang ke markas besar dulu." Ucap photon sambil mengajak photon untuk mulai bergerak. "Tidak usah takut, kami rekanmu", lanjutnya.
"Baiklah." Photon pun mulai bergerak bersama grup photon yang mengagetkannya tadi.
"Sambil berjalan, aku akan bercerita sedikit tentang penyambutan tadi. Kami sudah mengikutimu secara diam-diam sejak tiga hari yang lalu, tidak lama setelah engkau memasuki daerah kami."
"Memasuki daerah kalian?" Photon penasaran.
"Ya. Kalau kau lihat grup yang menyambutmu tadi, semuanya adalah photon. Kami hanya menerima photon sebagai anggota karena kita semua memiliki misi yang sama. Kau tahu apa itu?"
"Aku ditugaskan oleh ayahku untuk menerangi alam semesta. apakah itu yang kau maksud?"
"Benar sekali. Kita semua adalah photon, partikel yang memiliki tugas mulia menerangi alam semesta." Jawab photon bersemangat. "Setiap photon memasuki daerah kami memiliki kesamaan. Mereka itu berusaha keluar dari matahari dan berusaha mencari petunjuk jalan. Kau kemari karena diberi petunjuk oleh Lithium kan? dia adalah partikel yang kami sewa untuk memberi petunjuk pada photon-photon terpilih".
"Jadi begitu rupanya."
"Benar. Lithium kami beri tugas untuk menyeleksi photon-photon yang memiliki tekad untuk melaksanakan misi. Namun tidak semua photon yang kemari memiliki tekad yang cukup kuat. Karena itu kami melakukan seleksi lanjutan dengan cara mengikuti photon-photon yang datang secara diam-diam selama 3 hari. Jika mereka tetap mencari keberadaan kami, maka kami akan menyambutnya seperti yang kami lakukan kepadamu. Akan tetapi jika dia berbalik arah dan keluar dari daerah kami, maka kami menganggapnya sebagai photon yang tidak cukup memiliki tekad."
"Jadiaku lolos seleksi kalian?" tanya photon.
"Benar sekali saudaraku, kau lolos secara memuaskan. Karena itu sekarang kau telah menjadi anggota grup kami walaupun belum resmi. Peresmian keanggotaanmu akan dilakukan di markas besar".
"Baiklah" jawab photon.
"Dengan menjadi anggota, kau berhak mendapat informasi terkait pelaksanaan misimu. Dan yang lebih menarik lagi, kau tidak akan sendirian dalam melaksanakan misimu."
"Benarkah?" photon tiba-tiba menjadi semangat. Sudah cukup lama aku melakukan perjalanan sendiri. Kedua adikku, neutrino, yang seharusnya menjadi teman perjalananku sudah terpisah dariku bahkan ketika kami baru memulai perjalanan."
"Hahaha.. kuberi tahu satu hal wahai photon saudaraku. Kita adalah partikel tercepat di alam semesta. Jika kau bepergian dengan partikel yang bukan photon, partikel tersebut tidak akan pernah bisa mengikutimu. Kau hanya dapat pergi dengan sesama photon.".
"Aku baru mengetahui hal ini".
"Masih banyak hal yang perlu kau pelajari, dan semua itu akan kau dapatkan di markas besar nanti."
"Baiklah, aku menjadi bersemangat", ucap photon.
Mereka pun melanjutkan perjalanannya menuju lokasi yang disebut markas besar.
Jumat, 14 Juli 2017
Benarkah Anda Bekerja?
Kerja didefinisikan sebagai perkalian titik antara vektor gaya dengan vektor perpindahan. Jika kerja dilambangkan dengan W, gaya dilambangkan dengan F, dan perpindahan dilambangkan dengan S, maka kerja dapat dinyatakan sebagai:
Anda tidak salah baca. Kerja adalah proses konversi energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Kerja yang kita lakukan untuk mencari uang juga termasuk ke dalam definisi ini. Jangan salah, uang adalah salah satu bentuk energi. Itu juga yang menyebabkan kuliah "Fisika Ekonomi" bukanlah hal yang di luar kewajaran. Jika selama ini anda mengira bahwa ekonomi tidak memiliki kaitan dengan fisika, maka anda salah. Selamat.
Kerja dapat bernilai positif dapat juga bernilai negatif, dan definisinya bergantung pada sudut pandang pengamat. Dalam kasus kerja manusia, kerja positif adalah jika manusia lebih banyak menerima energi daripada mengeluarkan energi, Sebaliknya, kerja negatif apabila manusia lebih banyak mengeluarkan energi daripada menerima energi.
3. Tujuan Melakukan Kerja
Pernahkah anda berpikir, apa yang menjadi tujuan paling dasar anda bekerja? mengumpulkan uang? mengikuti hasrat hati? Selamat berpikir. Yang pasti, dua hal yang saya sebutkan tadi bukanlah tujuan paling mendasar seseorang bekerja. Setiap orang, bahkan setiap makhluk hidup dan yang pernah hidup memiliki tujuan dasar bekerja yang sama, yaitu mengkonversi energi yang dipancarkan matahari dan bintang-bintang lainnya (dapat diabaikan relatif terhadap matahari) menjadi energi kinetik (energi gerak) dirinya. Sederhananya, makhluk hidup bekerja agar dapat bergerak. jika anda sudah tidak lagi bergerak, alias mati, alias dead, anda tidak perlu lagi bekerja.
4. Tanda Bahwa Anda Bekerja
Mengulang definisi kerja yang saya tulis di bagian 2,kerja merupakan perkalian antara gaya dengan perpindahan, dan gaya merupakan perkalian antara massa dengan perubahan kecepatan per satuan waktu ditambah dengan kecepatan dikalikan dengan perubahan massa per satuan waktu. Ada beberapa tanda yang dapat dijadikan bukti bahwa anda benar bekerja.
- Ada perpindahan. Ini sangat jelas, dapat dilihat dari definisi kerja.
- Ada pertambahan kecepatan tiap selang waktu tertentu.
- Ada pertambahan volume.
- Ada pertambahan massa.
- Ada penumpukan energi potensial.
Kerja yang ditandai dengan perpindahan, ini berkaitan dengan pergerakan anda menuju visi. Walaupun lambat, sepanjang apa yang anda kerjakan membuat anda semakin dekat dengan visi anda, maka maka anda tergolong orang yang bekerja.
Kerja yang ditandai dengan penambahan kecepatan tiap selang waktu tertentu, atau bahasa lain yang lebih umum adalah percepatan, berarti fase kerja anda semakin lama semakin cepat. Mungkin saja anda hanya mengalami perpindahan yang sangat sedikit, atau meminjam istilah paragraf sebelumnya, tidak ada progress, namun sepanjang anda mengalami percepatan, anda masih terhitung melakukan kerja. Percepatan di sini berkaitan dengan ilmu dan pengalaman.
Kerja yang ditandai dengan pertambahan volume, ini berkaitan dengan jumlah transaksi bisnis yang anda lakukan. Kerja yang anda lakukan membuat anda semakin dikenal masyarakat, semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari anda dan membutuhkan anda.
Kerja yang ditandai dengan pertambahan masa, ini berkaitan dengan bertambahnya aset yang anda miliki. Jika apa yang anda lakukan menyebabkan aset anda bertambah, maka apa yang anda lakukan tergolong ke dalam kerja.
Dan terakhir, kerja yang ditandai dengan penumpukan energi potensial, ini tidak lain adalah berkaitan dengan jumlah uang yang anda kumpulkan. Jika kegiatan anda menyebabkan uang anda bertambah, maka yang anda lakukan itu tergolong ke dalam kerja.
5. Bekerja Memerlukan Energi
Untuk dapat melakukan kerja, diperlukan energi. Hal ini berdasarkan pada hukum kedua termodinamika yang menyatakan bahwa tidak ada mesin yang mampu mengubah energi 100%. Jika anda ingin mengubah energi hingga 100%, maka total energi yang terlibat dalam proses pasti lebih besar dari 100%, dan ini berasal dari energi anda, dan ini adalah bentuk lain dari hukum kedua termodinamika yang menyatakan bahwa perubahan entropi alam semesta selalu lebih besar dari nol.
Jika anda mengubah energi tanpa mengeluarkan energi, maka anda tidak lah bekerja. Yang sebenarnya bekerja adalah orang lain, yaitu mereka yang mengeluarkan energi. Berdasarkan pengertian ini, maka seorang rentenir yang memperoleh penghasilan dari bunga hutang tidak dapat dikatakan bekerja, dan rentenir itu sendiri tidak dapat dikatakan sebagai pekerjaan.
Bagaimana dengan ibu kos? apakah ibu kos bekerja? ya ibu kos bekerja. ibu kos mengonversi energi yang dimilikinya menjadi bangunan. Bangunan tersebut melindungi penghuninya dengan cara menyerap energi yang seharusnya mengenai penghuni. Energi yang seharusnya penghuni keluarkan untuk melindungi dirinya dari paparan energi yang tidak diinginkan, diubah menjadi energi dalam bentuk uang, dan energi dalam bentuk uang ini dialirkan ke ibu kos.
6. Konversi Mengharuskan Perubahan Jenis atau Sifat
Karena kerja adalah proses konversi energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain, maka agar dapat dikatakan bekerja, perubahan bentuk energi harus ada dalam proses kegiatan yang anda lakukan. Contoh sederhana adalah pedagang bakso. Kegiatan yang dilakukan mengonversi energi dalam bentuk bakso menjadi energi dalam bentuk uang. Jadi berjualan bakso termasuk bekerja.
Ambil lagi kasus ibu kos. Katakanlah ibu kos tidak tahu-menahu masalah pembangunan kos-kosan miliknya. Dia hanya memberikan sejumlah uang untuk membangun. Artinya ibu kos melepas mengonversi uang menjadi uang yang lebih banyak. Bukankah tidak ada perubahan? oh tidak, sebenarnya ada dua proses konversi energi di sini. Pertama konversi uang menjadi bangunan, dilakukan oleh ibu kos, kedua adalah konversi energi kimia menjadi uang, dilakukan oleh penyewa kos.
Sedangkan untuk rentenir, tidak ada proses konversi energi yang dilakukan olehnya. Semua proses konversi energi dilakukan oleh orang yang meminjam uang si rentenir. Keuntungan yang diperoleh seorang rentenir dari bunga uang pinjaman bukanlah akibat kerja yang dilakukan olehnya, melainkan kerja orang lain yang dia ambil, mirip seperti parasit.
Seorang investor yang menginvestasikan uang yang dimilikinya pada seseorang untuk dikelola juga masuk kategori kerja. Sang investor mengubah uang yang dimilikinya menjadi aset perusahaan si penerima dana. Selanjutnya, si penerima dana mengeluarkan energi untuk mengaktifkan aset dan energi yang dikeluarkannya kembali menjadi uang. Uang hasil konversi aset inipun mengalir ke investor dan penerima dana. Jadi baik investor maupun penerima dana sama-sama melakukan kerja.
7. Penutup
Dan Photon pun istirahat karena besok masih hari kerja.
Kamis, 13 Juli 2017
Little Photon: Journey to The Edge of universe (Part 6)
"HHmmm... secara teknis dia tidak berbohong. Dia memberikan informasi yang benar padamu, hanya saja informasi yang diberikannya tidak menjawab pertanyaanmu. Coba perhatikan dirimu, kau baik-baik saja bukan?", partikel memberi penjelasan pada photon.
"Wah benar juga, tidak terpikirkan olehku. Akus sudah berpikiran buruk pada tuan Neutron".
"Apa kau membayarkan sejumlah energi pada Neutron?" tanya partikel lagi.
"Tidak tuan. Aku tidak memiliki apa yang kau sebutkan tadi", jawab photon.
"Jelas saja Neutron tidak mau menjawab pertanyaanmu. Dia itu mata energian, tidak pernah mau memberikan informasi secara gratis. Tapi dia juga bukan partikel jahat yang tega mencelakakan partikel lain."
"Jadi begitu...", photon berkata dengan suara yang cukup rendah.
"Sebenarnya dulu Neutron tidak begitu. Dia punya teman dekat, namanya Proton. Mereka berdua sangat akrab hingga hampir selalu bersama sepanjang waktu. Pernah suatu ketika mereka pergi ke sebuah pesta, proton minum terlalu banyak sehingga mabuk. Neutron yang berada di dekatnya tidak menghentikannya. Akhirnya terjadilah peristiwa mengerikan itu. Ketika pulang, proton yang dalam keadaan mabuk berat menumbuk partikel karbon yang baru saja lahir, mengakibatkan cacat permanen pada bayi karbon tersebut. Neutron yang saat itu tidak dapat menghentikan temannya ikut dipersalahkan dan diminta untuk membayar denda yang sangat besar. Sejak saat itu Neutron menjadi sangat perhitungan dengan energi"
"Padahal aku tidak bertanya, tapi tuan partikel ini bercerita panjang lebar kepadaku. Mungkin tuan ini mau berbaik hati menunjukkan arah perjalanan yang tepat", photon bergumam dalam hati.
"Kau beruntung aku memperhatikanmu. Aku adalah Lithium. Aku tidak dapat menunjukkan arah yang benar untukmu, tapi aku dapat menunjukkan arah ke suatu lokasi tertentu. Para partikel di sana akan dengan senang hati membantumu keluar dari matahari"
"Wah terima kasih banyak tuan Lithium", jawab photon senang.
"Pergilah ke arah sana. Lokasinya tidak terlalu jauh. Dengan kecepatanmu, kau akan sampai di sana dalam beberapa jam."
"Baik tuan Lithium. Terima kasih banyak atas bantuanmu.".
Photon pun melanjutkan perjalanan ke arah yang ditunjukkan oleh Lithium.
Rabu, 12 Juli 2017
Little Photon: Journey to The Edge of Universe (Part 5)
Bagian 5: Asking Direction
Minggu, 09 Juli 2017
Little Photon: Journey to The Edge of Universe (Part 4)
Bagian 4: Meanwhile
"Kakak? oooiii kakak photon????"
"Bagaimana ini? kita terpisah dari kakak". Ucap neutrino.
"Ya mau bagaimana lagi. Kakak lajunya sangat kencang. Kita tidak sanggup mengikutinya.", ujar neutrino lain.
"Lalu apa yang mesti kita lakukan? partikel tua kita menugaskan kita untuk menemani kakak photon, tapi kondisinya seperti ini".
"Kita lanjutkan perjalanan saja. Kita berusaha mencari kakak dahulu. Aku yakin kakak telah sadar kalau kita sudah tidak bersamanya lagi. Mungkin dia sedang menunggu kita di suatu tempat".
"Ya aku juga sependapat denganmu. Mari kita lanjutkan perjalanan. Apa kau ingat ke mana perginya kakak photon?"
"Aku tidak yakin, tapi sepertinya ke sana".
"Baiklah, ayo kita berangkat ke sana, menyusul kakak photon".
Kedua neutrino bersaudara itupun melanjutkan perjalanan mereka, menuju arah yang mereka pikir akan menuntun mereka bertemu photon.
Mereka bergerak menuju pusat matahari.
Sabtu, 08 Juli 2017
Little Photon: Journey to The Edge of universe (Part 3)
Bagian 3: Alone
Jumat, 07 Juli 2017
Little Photon:Journey to The Edge of Universe (Part 2)
Bagian 2: Journey Begin
"TIIDAAAKKKKKK...!!!!!!!!!!"
Kamis, 06 Juli 2017
Little Photon: Journey to The Edge of Universe (Part 1)
Bagian 1: The Birth
Di suatu titik di dalam inti matahari.
“BUMMM...!!!” benturan yang sangat keras terjadi antara dua partikel deuterium. Benturan yang terjadi begitu dahsyat hingga bukannya hancur, kedua deuterium malah melebur menjadi satu. Di saat yang bersamaan, lahirlah photon.
“UUggh.... ini di mana? Ayah? Ibu?”
“Ya anakku” sahut sebutir partikel bermassa empat atom bernama helium yang tak lain adalah peleburan dua deuterium, orang tua photon.
Mendengar sahutan tersebut, Photon lalu menoleh ke arah kiri. Dilihatnya sesosok partikel yang berjarak hanya beberapa femtometer saja darinya. Dengan bersemangat photon berkata pada partikel tersebut. “Apakah engkau partikeltua ku?”
Sesaat kemudian partikel tersebut menjawab: “Bukan wahai photon. Aku adalah partikeltua photon lain, bukan dirimu. Engkau menoleh ke arah yang salah. Partikeltuamu yang sebenarnya tepat berjarak 23 femtometer pada arah 1890 dari arah propagasimu saat ini.
“Oh maafkan aku. Aku kira engkau adalah partikeltua ku”. Photon menjawab sopan, lalu memutar badan ke arah yang telah diberitahukan oleh partikel asing yang ramah tadi. Begitu pandangannya tepat mengarah ke arah yang dituju, apa yang dilihatnya membuatnya terkejut. Dilihatnya sesosok partikel yang sama persis dengan yang dia sangka partikeltuanya beberapa saat lalu. Dengan ragu-ragu photon pun bertanya pada partikel di hadapannya. “apakah engkau partikeltua ku? Tapi engkau sama persis dengan partikel yang kusangka sebagai partikeltua ku beberapa saat lalu. Sepertinya aku salah partikel lagi”.
“Tidak, wahai photon anakku. Akulah partikeltuamu. Engkau tidak salah partikel”, jawabnya secara cepat. “Semua partikeltua di sini, inti matahari, memang sebagian besar sama persis. Kami para partikeltua nyaris tidak memiliki perbedaan. Jadi wajar jika engkau tidak dapat langsung mengenaliku.” Lanjut helium.
Photon mengamati partikel helium di depannya. Tidak tampak perbedaan dari partikel yang sebelumnya dia ajak bicara.
“Dengarkan aku wahai anakku. Engkau terlahir untuk memikul yang sangat besar. Tanggung jawab yang tidak dapat aku, ataupun helium lain lakukan. Hanya engkau yang dapat melakukannya.”
“Tugas apa?”, tanya photon penuh rasa penasaran.
“Menerangi alam semesta”, jawab helium.
“Tapi untuk dapat melaksanakan tugas tersebut, engkau harus melewati ujian yang sangat berat. Engkau harus dapat melewati awan partikel yang sangat rapat dan tebal. Engkau akan dibuat tersesat.Dilempar ke sana – ke mari tanpa memiliki petunjuk arah yang jelas. Engkau juga harus melawan tarikan monster gravitasi dan itu jauh dari kata mudah. Engkau akan menghabiskan waktu yang sangat lama untuk mengatasi ujian ini. Namun jangan menyerah. Bersama teman-temanmu sesama photon, aku yakin engkau akan sanggup melewati ujian dan keluar dari tempat ini.”
“Apakah aku sanggup untuk melakukannya?aku baru saja terlahir beberapa yottadetik yang lalu, dan kini engkau mengatakan bahwa aku harus melewati ujian yang sangat berat. Aku tidak memiliki cukup pengalaman. Aku takut...”
“jangan takut wahai anakku”, ucap helium sambil menenangkan photon. Yakinlah pada dirimu sebagaimana kami yakin pada dirimu. Akan aku berikan dua teman pendamping untukmu. Sebut saja mereka neutrino”. Ucap helium sambil menggerak-gerakan tubuhnya. Tidak berselang lama, muncullah dua partikel mungil identik mendekati photon.
“Hai kakak. Kami adalah adikmu, neutrino. Kami akan mendampingi kakak keluar dari tempat ini.”
Photon mengamati kedua neutrino di hadapannya tersebut. “Hai neutrino adikku. Kita akan bersama-sama berpetualang menembus tebalnya awan partikel yang menghalangi kita menuju kebebasan. Kita akan saling berbagi suka dan duka perjalanan.”
Helium tersenyum, lantas berkata: “Segeralah kalian memulai perjalanan kalian. Aku sudah harus pergi meninggalkan kalian. Semoga kalian berhasil, dan aku yakin kalian pasti berhasil.”
“Kami siap, wahai partikeltua ku” jawab photon dan neutrino bersamaan.
Helium tersenyum, lalu berbalik arah dan pergi meninggalkan photon dan neutrino.
Petualangan photon bersama dua neutrino menuju ujung alam semesta pun dimulai.
Selasa, 04 Juli 2017
tes
Sisa Waktu | 20m0s |
---|