Banyak para pelajar di Indonesia yang menganggap kalau ilmu fisika itu susah. yang terbayang di pikiran mereka ketika berbicara tentang fisika adalah rumus yang sangat banyak dan beraneka ragam serta berbagai macam lambang aneh yang tidak dimengerti. Hal ini tidak mengherankan, karena pada kenyataannya memang banyak terdapat rumus serta lambang-lambang aneh yang digunakan untuk mengkaji permasalahan fisika.
Tapi, benarkah kalau belajar fisika itu susah?
Jawabannya relatif,tergantung orang yang menjawab. bagi mereka yang tidak mengerti tujuan sebenarnya dari belajar fisika serta tidak dapat merasakan "keasyikan" belajar fisika tentu akan menjawab kalau fisika itu susah.
Sebenarnya, tujuan utama belajar fisika itu bukanlah menghafal semua rumus yang ada, melainkan memahami fenomena-fenomena fisis yang teramati di alam sekitar, misalnya mengapa benda-benda di permukaan bumi selalu tertarik ke pusat bumi, atau mengapa kapal bisa mengapung. Di dalam pembelajaran fisika, pemahaman-pemahaman kualitatif ini lebih diutamakan daripada kemampuan menyelesaikan persamaan matematis tanpa mengerti permasalahan fisis
kenyataannya, matematika hanyalah alat bantu dalam mempelajari dan memahami fisika. Matematika hanya diperlukan oleh seseorang yang ingin meramalkan proses fisis yang akan terjadi dalam kondisi tertentu, misalnya berapa meter jarak yang ditempuh sebuah balok bermassa 2 kg apabila balok tersebut diberi gaya konstan sebesar 4 N selama 10 detik.
Memang, untuk bisa menjadi seorang ahli fisika memang diperlukan keahlian mengolah angka pada level yang tinggi. Tapi, hanya untuk sekedar memahami fenomena fisis tidaklah diperlukan hal yang demikian. Seseorang tidak perlu ahli matematika hanya agar bisa menjelaskan mengapa siang dan malam bisa terjadi, apa yang menyebabkan angin berhebus, dan lain-lain. Perlu diingat satu hal, sehebat apapun kemampuan matematika seseorang, dia tidak akan bisa menyelesaikan satupun persoalan fisika jika dia tidak mengerti proses fisis yang terjadi pada persoalannya tersebut.
So, apakah masih mau bilang kalau fisika itu susah??
Tapi, benarkah kalau belajar fisika itu susah?
Jawabannya relatif,tergantung orang yang menjawab. bagi mereka yang tidak mengerti tujuan sebenarnya dari belajar fisika serta tidak dapat merasakan "keasyikan" belajar fisika tentu akan menjawab kalau fisika itu susah.
Sebenarnya, tujuan utama belajar fisika itu bukanlah menghafal semua rumus yang ada, melainkan memahami fenomena-fenomena fisis yang teramati di alam sekitar, misalnya mengapa benda-benda di permukaan bumi selalu tertarik ke pusat bumi, atau mengapa kapal bisa mengapung. Di dalam pembelajaran fisika, pemahaman-pemahaman kualitatif ini lebih diutamakan daripada kemampuan menyelesaikan persamaan matematis tanpa mengerti permasalahan fisis
kenyataannya, matematika hanyalah alat bantu dalam mempelajari dan memahami fisika. Matematika hanya diperlukan oleh seseorang yang ingin meramalkan proses fisis yang akan terjadi dalam kondisi tertentu, misalnya berapa meter jarak yang ditempuh sebuah balok bermassa 2 kg apabila balok tersebut diberi gaya konstan sebesar 4 N selama 10 detik.
Memang, untuk bisa menjadi seorang ahli fisika memang diperlukan keahlian mengolah angka pada level yang tinggi. Tapi, hanya untuk sekedar memahami fenomena fisis tidaklah diperlukan hal yang demikian. Seseorang tidak perlu ahli matematika hanya agar bisa menjelaskan mengapa siang dan malam bisa terjadi, apa yang menyebabkan angin berhebus, dan lain-lain. Perlu diingat satu hal, sehebat apapun kemampuan matematika seseorang, dia tidak akan bisa menyelesaikan satupun persoalan fisika jika dia tidak mengerti proses fisis yang terjadi pada persoalannya tersebut.
So, apakah masih mau bilang kalau fisika itu susah??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar